Toko Salib

Pada suatu hari, seorang pria mengeluh kepada Tuhan Yesus. “Tuhan, kok berat banget sih salib yang harus aku panggul ini.”
Tuhan tersenyum dan menjawab dengan lembut. “Kalau begitu, ayo kita jalan-jalan. Aku mau mengajakmu untuk memilih salib mana yang ingin kamu pikul. Jangan lupa bawa salib yang kamu punya sekarang!”
Lalu Tuhan mengajak pria itu ke sebuah toko TUKAR TAMBAH salib. Di situ terdapat banyak salib dalam berbagai ukuran dan bentuk. Tuhan berkata, “Letakkan salibmu itu dan kamu boleh menukar dengan salib lain yang kamu sukai.”
Setelah melatekan salibnya pada suatu sudut ruangan, pria itu kemudian berjalan mengitari ruangan itu dan melihat semua salib yang ada. Pandangan pria itu kemudian terpaku pada salib yang paling besar yang terdapat di ruangan itu. “Itu salib siapa, Tuhan?” Tanya pria itu.
Yesus tersenyum, “Itu dulu salibKu.”
“Lain kemampuan Tuhan, lain kemampuan saya dong,” kata pria itu. “Saya suka salib yang tidak terlalu berat tetapi indah dipandang.”
Setelah keliling ruangan itu berkali-kali, setelah berlama-lama mengamati salib-salib tertentu yang tampaknya ringan dan indah dipandang, mata pria itu akhirnya tertumbuk pada sebuah salib. Salib itu tampak sederhana, warnanya tidak mencolok, namun toh enak dilihat.
“Tuhan, saya jatuh cinta pada salib yang dipojok ruangan itu,” lapornya pada Yesus.
“Ambillah!” jawab Yesus sambil tersenyum.
Lalu mereka berdua meninggalkan toko itu. Di tengah jalan, Tuhan berbisik kepada pria itu, “Saya senang kamu menyukai salib ini. Tetapi sebetulnya ini salib yang sama yang tadi kamu bawa masuk.”

Sebuah apel..