Renungan (Mat. 10:24-33)

 TELADAN YANG SEJATI

          Dalam buku kumpulan cerita bermakna, saya membaca sebuah cerita bagus yang menceritakan tentang seorang ibu yang menulis sebuah artikel menarik tentang pengalamannya mendekor ulang rumahnya. Segala sesuatu berjalan dengan lancar sampai suatu hari, suaminya menolak nasihat ahli dekorasi interior yang mereka sewa. Sang suami ingin tetap memasang sebuah lukisan Yesus yang besar pada dinding di ruang tamu.
          Ibu itu mencoba untuk menasihati suaminya agar berpikir ulang, tetapi ia menolaknya dengan keras. Kemudian, setelah diskusi dengannya, sang istri teringat pada sabda Tuhan ini: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan orang lain, Aku akan mengakuinya di hadapan Bapa-Ku yang di surga (Mat 10:32).” Perdebatan di antara mereka selesai. Suaminya yang menang.
          Kini, ibu itu mengaku bahwa ia gembira karena suaminya yang menang sebab lukisan itu ternyata mempunyai pengaruh yang luar biasa bagi keluarga dan para tamu. Suatu hari, seorang tamu bgerkunjung dan memandangi lukisan itu. Akhirnya tamu itu berkata kepadanya, “Sebetulnya mata Yesus itu tidak sedang memandang kepada kalian, tetapi ia memandang lewat kalian.”
Dan suatu malam, seorang sahabat yang lain duduk di seberang lukisan itu berkata,  “Aku selalu merasa begitu damai bila berada di rumahmu ini.”
Ibu itu menutup artikelnya dengan berkata, dia tahu orang lain akan tersenyum mendengar kata-katanya itu, bahkan mungkin menertawakannya, tetapi dia tidak peduli. “Inilah yang saya ketahui,” katanya, “Ketika anda mengundang Yesus masuk ke dalam rumahmu, Anda tidak akan menjadi orang yang sama lagi.”

          Saudara/iku terkasih, penginjil Matius dalam bacaan hari ini memberi pesan kepada kita akan 2 hal penting yakni: Teladan dan Ketaatan! Dalam perutusan para murid, Yesus berpesan kepada mereka supaya di dalam menjalankan perutusan mereka harus tetap taat dan setia kepada tugas dan perutusan Yesus; selain itu pula mereka harus mampu untuk menjadi teladan dalam hal cara hidup bagi orang-orang di tempat mereka berkarya.
          Kedua poin ini diharapakan oleh Yesus untuk menjadi keutamaan yang harus dimiliki oleh setiap keluarga Kristiani. Tak terkecuali saudara/i sekalian. Yesus senantiasa mengharapkan agar dalam hidup kita sehari-hari, kita mampu untuk menjadi pewarta kabar sukacita Kristus bagi orang lain; siapapun dia, terlepas dari status kita; baik kita sebagai pelayan umat atau sebagai bapa keluarga, ibu rumah-tangga ataupun sebagai anak dalam keluarga. Pola pewartaan kita tentu harus sesuai dengan status kita masing-masing.
          Pertama, kepada setiap orang tua diharapkan agar menjalankan fungsinya dengan baik; tentu dengan cara memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. Teladan yang dimaksudkan ialah cara hidup yang baik, keharmonisan yang terjalin antara suami dengan istri atau istri dengan suami, serta rasa cinta dan kasih kepada anak-anaknya. Selain itu pula para orangtua diharapkan memberi nasehat serta pelajaran berharga yang nantinya dapat berguna bagi anak-anaknya untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang dewasa baik dalam iman, harap dan kasih.  
         Kedua, kepada setiap anak-anak sebagai generasi  Kristiani diharapkan memiliki ketaatan yang mantap kepada orangtuanya. Ketaatan yang dimaksudkan ialah rasa hormat dan patuh kepada orangtua, yang dibarengi oleh rasa pengabdian dan kesadaran bahwa orangtua merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang dewasa dan matang.

          Bacaan hari ini sungguh sangat sesuai dengan maksud kita berkumpul bersama pada malam hari ini, di mana kita sebagai bagian dari keluarga kristiani mau mensyukuri bersama rahmat yang diberikan oleh Tuhan secara khusus bagi (Kel…) yang hari ini merayakan HUT perkawinan mereka yang (ke-…).

          Karena itu, mari kita bersama-sama berdoa dalam ibadat ini agar supaya keluarga yang kita doakan pada saat ini dan keluarga-keluarga kita masing-masing senantiasa diberkati oleh Tuhan. Dan kiranya dalam praktek hidup kita sehari-hari kita senantiasa menampakkan diri kita sebagai pengikut-pengikut Kristus yang taat dan setia kepada-Nya dan dari hari ke hari kita boleh menampakkan pula keteladanan hidup kristiani kita masing-masing di tengah-tengah kehidupan dengan orang lain di sekitar kita.
Semoga juga St. Benediktus Abbas yang kita peringati hari ini boleh memberi inspirasi bagi kita tentang bagaimana sesungguhnya arti ketaatan kepada kehendak Bapa dan bagaimana menjadi teladan yang baik bagi orang lain untuk menemukan jati diri kita sebagai seorang Kristen yang sejati. Semoga demikian. Amin.


by. Gregorius Ricky